Minggu, 13 Februari 2022

Terima Kasih Om Jay


Belajar menulis saja dapat hadiah

"Halo! Ini adalah kurir Anda dari Ninja Xpress! Saya akan segera mengirimkan paket Anda NVIDPANDI000000186. Siapkan uang tunai sejumlah Rp 0,-. Terima kasih." Demikian pesan masuk via WA ke smartphone saya hari ini. Pesan itu kemudian disusul panggilan masuk yang mengabarkan tentang hal yang sama. Saya sempat bingung dengan kiriman barang yang ditujukan kepada saya karena sebelumnya sayang tidak pernah membeli barang.

Akan tetapi ingatan saya segera pulih saat kesadaran saya dibawa kepada tantangan Pak Wijaya Kusuma atau Om Jay untuk membuat tulisan di blog tentang acara Nguping (Ngobrol Urusan Penting). Nguping merupakan acara diskusi yang membahas tentang isu pendidikan yang tengah berkembang. Saat itu Nguping merupakan pertemuan ke 2 yang diselenggarakan dengan moda daring.

Saya merasa harus menjawab tantangan Om Jay sebatas kemampuan saya. Saya tidak sempat mengikuti acara Nguping tersebut karena perbedaan waktu. NGUPING-nya di daerah WIB dan saya di daerah WITA. Untung kegiatan itu ditautkan dengan chanel Youtube PANDI Indonesia. Dari chanel inilah saya menonton acara NGUPING-2 secara asinkronus.

Saya tidak dapat mencatat materi NGUPING secara utuh. Sambil menonton acaranya saya menuliskan catatan kecil tentang materi acara tersebut. Hasil catatan itu kemudian saya tuangkan dalam tulisan dalam blog saya. Tidak banyak yang bisa saya tuliskan. Hanya 8 (delapan) paragraf dengan susunan beberapa kalimat/paragraf.

Link tulisan itu kemudian saya kirimkan kepada Om Jay. Hal yang luar biasa adalah respon cepat beliau yang meminta alamat saya untuk megirimkan surprize atas tulisan sederhana.

Sikap Om Jay itu membawa saya kepada sebuah perenungan bahwa pejuang literasi itu tidak sekadar menyuruh orang membaca dan menulis. Mereka, para pejuang literasi, sekaligus menjadi teladan literasi. Pejuang literasi adalah pembaca sejati tanpa memilih bacaan. Pejuang literasi adalah orang hebat yang senantiasa memberikan motivasi dengan bersedia meluangkan waktu membaca tulisan orang lain. Pejuang literasi tidak memandang siapa penulis sebuah teks, bahkan tulisan yang dihasilkan penulis remeh seperti saya. Pak Dail Ma'ruf, dalam tatap maya pembukaan Pelatihan Belajar Menulis Gelombang ke-24 pernah bilang bahwa beliau sangat beruntung diberikan tanggung jawab sebagai kurator karena mendapatkan kesempatan membaca tulisan peserta dengan karakter yang bermacam-macam.

Ahad, 13 Februari 2022, surprize yang dikirim Om Jay tiba, Dua buku yang sangat bermanfaat. Buku pertama merupakan kisah inspiratif guru dari berbagai daerah yang terangkum dalam sebuah judul "Persembahan Cinta untuk Guru, Antologi, Pengabdian dan Jasa Guru". Buku ke dua tentang teknologi informasi, sebuah buku yang membahas tentang pengelolaan domain internet.

Satu hal yang hendak saya sampaikan bahwa, menjadi penulis yang masih belajar saja sudah mendapatkan kompensasi. Apalagi menjadi penulis professional. Hanya menulis beberapa paragraph saja sudah diberikan hadiah.

Terima Kasih Om Jay

Lombok Timur, 13 Februari 2021

2 komentar:

Penilaian Pembelajaran; Perdebatan yang Tak Pernah Usai

Dokpri Kamis, 16 November 2022, saya menghadiri rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Terara, Lombok Timur. Salah satu agenda ...