Senin, 21 Februari 2022

Menyusun Buku secara Sistematis (Pertemuan ke-16 BM Gelombang 23-24)

 


Lagi-lagi kendala signal. Saya baru dapat mengaksese jaringan sekitar pukul 20.00 wita. Ada satu kebiasaan baru dalam diri saya. Sejak ikut belajar menulis saya mulai suka menghitung hari, Senin, Rabu, dan Jumat. Ini hari-hari "mulia" bagi saya dalam kegiatan belajar menulis.

Ini hari Senin, 21 Februari 2022, pelatihan belajar menulis telah sampai pada pertemuan ke-16. Pada kesempatan ini, Pak Muliadi, kembali ditugaskan memoderasi jalannya pelatihan. Mengawali pertemuan ke-16, moderator memperkenalkan narasumber. Yulius Roma Patandean, S.Pd, demikian nama sosok yang diberikan mandat berbagi ilmu menulis kepada peserta. Narsum seorang guru tetapi bukan guru biasa. Narsum yang mendedikasikan diri di SMAN 5 Tator disebut-sebut sebagai penulis yang cukup produktif sekaligus editor profesional. Pria kelahiran Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984 itu telah berhasil menerbitkan sejumlah besar buku di bawah penerbit bergengsi.

Narsum mulai menjalankan perannya setelah moderator mempersilakannya mengambilalih kegiatan. Sebuah paragraf dalam foto selfie narsum menjelaskan tentang perjalanan seharian ke sebuah sekolah pelosok di daerahnya. Perjalanan melelahkan itu tentu melelahkan tetapi rasa lelah itu luluh dalam semangat berbagi di ruang belajar menulisgelombang 23-24.


Saya harus mengakui bahwa saya dan peserta lainnya tidak salah masuk grup belajar menulis. Ternyata kelas ini telah banyak menghasilkan penulis profesional. Narsum malam ini juga salah seorang alumni belajar menulis asuhan Om Jay.

Tuan dan Nyonya yang membutuhkan profil lengkap narsum silakan siapkan sedikit kuota untuk berkunjung ke https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

Sesuai dengan topik "Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis", narsum berharap besar dan yakin bahwa peserta telah memiliki bakat dan kemampuan sendiri dalam melakukan editing terhadap naskah tulisan untuk kemudian diusulkan kepada penerbit. 

Dalam menyelesaikan tulisannya, narsum menggunakan prinsip CLBK. Prinsip ini tentu terkesan aneh karena lebih dikenal sebagai singkatan dari Cinta Lama Bersemi Kembali, sebuah rasa yang tumbuh kembali ketika sepasang kekasih pernah terikat hubungan asmara di masa lalu. CLBK dalam gagasan narsum tentu saja bukan dalam konteks asmara tetapi dalam persepektif menulis. Istilah tersebut dijabarkan narsum dalam deskripsi sebagai berikut.

COBA-lah untuk menulis. Upaya mencoba menulis akan menumbuhkan rasa penasaran yang dapat menyulut rasa ingin tahu dan berbuat lebih dalam menulis. Saat ingin tahu itu tumbuh segera LAKUKAN. Menulislah. Ikuti setiap ide itu dalam bentuk tulisan. Selama ide itu mengalir jangan berhenti hingga ujung jalan. Dorongan untuk menulis itu penting tetapi menghapus rasa penasaran dalam pikiran itu jauh lebih penting. Rasa penasaran itu tentu saja tentang tulisan.

Jika rasa penasaran telah terjawab, fase selanjutnya adalah BUDAYAKAN. Jadikan menulis sebagai bagian dari keseharian, sebagai sebuah kebiasaan. Jadikan menulis sebagai sebuah budaya, sebuah kebiasaan koletif dalam sebuah komunitas. 

Jika budaya diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Pengertian maka budaya menulis dapat diartikan sebagai kebiasaan menulis yang dilakukan sekelompok orang. Paling tidak dalam komunitas belajar yang diasuh Om Jay telah memperlihatkan nuansa ke arah budaya menulis. Jika budaya menulis telah terbangun, hal penting lainnya adalah KONSISTEN. Menanamkan sikap konsisten merupakan upaya terberat dalam kehidupan pribadi maupun kelompok, Konsistensi sering mengalami kerapuhan dalam sebuah bangunan budaya paling mapan sekalipun. Konsistensi yang sering menimbulkan kerapuhan biasanya diawali dari inkonsistensi individual yang dapat menjalari sebuah sistem budaya yang telah terbentuk.

Dari materi tentang prinsip menulis, narsum kemudian mengajak peserta untuk memasuki materi yang menyangkut teknis penulisan yang mencakup cara memasukkan daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka secara otomatis. Dengan kemajuan teknologi digital peserta dapat mengakses materi melalui link https://youtu.be/eePQwyHAcjw dan https://youtu.be/jXPr59aWJSc.

Bagian akhir dari pertemuan adalah tanya jawab. Pertanyaan itu secara garis besar menyangkut hal-hal prinsip dan cara pandang terhadap dunia menulis seperti, konsistensi, motivasi, membangun minat, dan prinsip-prinsip semacamnya. Pertanyaan lainnya menyangkut tentang hal-hal teknis yang berhubungan dengan langkah sistematis dalam menulis, trik memilih judul atau subjudul, dan hal-hal lain yang bersifat sejenis.

Senin, 21 Februari 2022



10 komentar:

Penilaian Pembelajaran; Perdebatan yang Tak Pernah Usai

Dokpri Kamis, 16 November 2022, saya menghadiri rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Terara, Lombok Timur. Salah satu agenda ...