Kriteria umum grup yang saya gandrungi adalah WAG yang memberikan infromasi tentang hal-hal positif, seperti, webinar, diklat, atau bimtek online.
Salah satu WAG yang saya ikuti adalah Belajar menulis 24 yang dinakhodai oleh Wijaya Kusumah, seorang blogger, penulis, tariner, motivator, dan pehembus pikiran-pikiran positif kepada orang lain.
Belajar menulis yang dilakukan secara maya melalui aplikasi whatsapp itu menarik perhatian saya. Dalam WAG yang beranggotakan sekitar 250 orang itu berkumpul orang-orang yang hidup dengan semangat dan optimisme yang menjulang. Mereka merupakan para pembelajar yang terus menerus dirundung kehausan dan kelaparan dalam dunia tulis menulis.
Pertemuan ke 1 sampai ke 2 saya tidak mengikuti kegiatan secara maksimal. Ini disebabkan oleh beberapa kegiatan lain yang harus saya ikuti. Hari pertama dan kedua, tidak belaka saya harus membuat resume sebagai tugas belajar menulis tetapi juga harus menjalani peran sebagai narsum dalam Bimtek TIK dan akun belajar.id yang mulai booming sejak pembelajaran masa pandemi. Pertemuan ke 3 belajar menulis saya dihadapkan pada kegiatan rapat koordinasi--masih secara maya--rencana diklat penyusunan asesemen pembelajaran paradigma baru. Belum lagi saya harus menuntaskan laporan keuangan dalam rangka audit keuangan sekolah oleh instansi berwenang.
Malam ke 4 belajar menulis saya sudah sepakat mengikuti coaching dengan pelatih ahli sekolah penggerak secara daring. Ingat dengan kesepakatan itu, saya buru-buru pulang dari masjid meninggalkan anak-anak asuh saya yang belajar ngaji al-Qur’an sedang antre menunggu bimbingan. Untung ada guru ngaji lain yang sedang bertugas menggantikan saya.
Tiba di rumah saya buka laptop dan menuju tab whatsapp web untuk mencari tautan link meet yang dikirim pelatih ahli. Untung tak dapat diraih. Malang tak dapat ditolak, Saya mendapati pesan japri dari pelatih ahli bahwa beliau berhalangan karena ada kegiatan lain yang harus diikuti.
Saya lanjutkan membuka WAG “Belajar menulis 24”. Moderator, Bu Widya, sudah mulai membuka kegiatan dengan menyampaikan susunan acara dan menjelaskan profil dan karya puisi narsum. Setelah dipersilakan moderaror, narsum mulai menyampaikan materi.
Dulu sekali saat saya masih lajang, saya merupakan kutu buku. Saya sering lupa makan dan rokok kalau sudah mulai membaca. Sekarang saya bukan kutu buku lagi. Malas baca. Sikap malas itu juga muncul saat menbaca materi yang disampaikan Narasumber. Saya hanya membaca beberapa pesan penting saja. Maafkan saya Narsum.
Dalam sergapan kemalasan itu saya mulai menulis resume. Saya berusaha menulis secepatnya agar dapat menempati posisi tertinggi dalam pengumpulan resume. Sayang seorang peserta bernama Mutmainah menjadi penulis resume tercepat. Saya sendiri baru sampai pada pertengahan narasi ketika resume pertama diposting. Saya terus menulis dengan mengutip beberapa materi inti narsum. Saya juga melakukan teknik browsing untuk mendukung resume yang saya tulis.
Notifikasi kiriman resume ke 2 dan ke 3 muncul secara berurutan di sisi kiri chromebook yang saya gunakan. Jemari saya terus menari menjalankan perintah untuk menuliskan lambang bahasa sebagai sebagai representasi pikiran saya. Saya terus menulis hingga akhir paragraf.
Setelah saya anggap cukup, resume yang saya ketik pada google doc saya salin dan dipindahkan ke blog sebagai postingan baru. Saya klik “publikasikan” untuk menuntaskan tugas. Saya copy link resume dan saya kirimkan di grup dengan urutan ke 4 salam daftar tugas. Saya klik menu preview untuk melihat tampilan blog setelah terkirim. Ternyata saya belum memasukkan poster pelatihan hari ke 4 pada halaman resume. Saat mencoba melakukan editing, sebuah pesan dari moderator meminta alamat saya karena mendapat hadiah dari nara sumber. Apakah karena resume terbaik. Entahlah. Padahal resume yang saya tulis tidak terlalu panjang.
Akan tetapi, saya patut berterima kasih kepada moderator dan narsum yang telah memberikan hadiah buku. Dua sosok hebat di grup BM 24 telah menumbuhkan kembali tunas semangat baca saya yang telah lama layu.
Semango, 25 Januari 2022, 00.28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar